:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1685451/original/032717500_1503289586-Menteri_Pertanian_Amran_Sulaiman_bertemu_Deputi_PM_Uzbekistan_Zoir_Mirzaev-ok.jpg)
Kedatangan Deputi Perdana Menteri Uzbekistan merangkap Menteri Pertanian serta Sumber Daya Air, Zoir T Mirzaev, ke Kementerian Pertanian Indonesia atas perintah Presiden Uzbekistan. Ini mengingat Indonesia sanggup berswasembada pangan terutama beras, jagung, bawang merah, serta cabai. Selain itu, Indonesia juga bisa mengelola sumber daya pertanian dengan cara manjur untuk memenuhi pangan 258 juta penduduk.
"Keberhasilan Indonesia mencapai swasembada sudah diketahui Uzbekistan jadi mereka sungguh-sungguh ingin membangun kemitraan pertanian dengan cara intensif serta saling menguntungkan," ucap Amran dalam keterangan tertulis, Senin pekan ini.
Sementara itu, Republik Uzbekistan tergolong negara yg terletak di Asia Tengah serta Eropa Timur, yg adalah negara terluas ke-56 di dunia. Negara ini lumayan maju di bidang pertanian, terutama mempunyai lahan untuk kapas seluas 1 juta hektare (ha) serta fishpond seluas 1 juta ha sebagai rainfall harvesting system. Pengelolaan air pengairan tetas lumayan berkontribusi kepada produksi buah serta sayuran jadi sanggup mengekspor ke-80 negara.
"Uzbekistan selagi ini menjadi pasar potensial untuk ekspor dari Indonesia untuk komoditas semacam kelapa, kelapa sawit, teh, karet, kopi, serta nanas," ucap Amran.
Adapun diskusi Zoir T Mirzaev dengan Amran Sulaiman sepakat untuk mengoptimalkan kerja sama dua negara antara lain akan melakukan pertukaran para peneliti serta mahasiswa. Selain itu, Uzbekistan juga ingin Indonesia mentransfer teknologi lada, rempah, kedelai, serta menganjurkan pertukaran sumber genetik kedelai.
Indonesia juga akan mengadopsi teknologi pengairan dari Uzbekistan. Ditambah, Indonesia ingin Uzbekistan menolong kampanye positif kelapa sawit. Indonesia juga mengajak investor Uzbekistan untuk investasi tebu, sapi, serta jagung. Rencananya, Amran juga melakukan kunjungan balasan ke Uzbekistan pada 2018.
0 Response to "RI dan Uzbekistan Optimalkan Kerja Sama di Sektor Pertanian"
Post a Comment