Tidak banyak
yang tahu bahwa Indonesia juga memiliki inovator dalam bidang teknologi
pertanian. Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian,
melakukan kerja sama dengan para peneliti untuk mengembangkan teknologi di
sektor pertanian. Hasilnya, berbagai macam teknologi untuk pertanian pun
telah tercipta!
“Kami akan
segera terbitkan buku 500 Teknologi Inovatif Pertanian dalam waktu dekat ini,”
kata Agung Hendriadi, Sekretaris Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian,
kepada Jitunews di Jakarta. Ia mengatakan, dalam buku tersebut akan berisi
seluruh penelitian yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian, mulai dari
varietas baru berbagai macam tanaman, perkembangan alat dan mesin pertanian,
hingga pengembangan produk pertanian.
Berikut ini 5 teknologi
pertanian dari berbagai inovator yang dikembangkan oleh Badan Litbang
Pertanian. Kelima teknologi ini telah memeroleh lisensi dari Dirjen Hak
Kekayaan Intelektual (HKI):
1. Alat
Pengering Cepat Kedelai Brangkasan
Alat yang
dirancang oleh I Ketut Tastra dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan
Umbi-umbian ini dapat mencegah turunnya mutu benih kedelai akibat terlambatnya
proses pengeringan. Komponen alatnya, antara lain drum pemanas udara, dua
kompor minyak tanah sebagai sumber panas, dan sebuah blower untuk menghisap dan
menghembuskan udara panas.
Jika
dibandingkan dengan alat pengering konvensional, alat ini dapat mempercepat
proses pengeringan sehingga mampu menghemat waktu pengeringan dari 8 hari
menjadi 1 hari. Selain itu, teknologi pengering ini juga dapat meningkatkan
mutu (daya tumbuh) benih kedelai hingga mencapai 90,3%.
2. Tarikan
Matrik Tanah Liat
Sistem irigasi
pertanian konvensional yang memasok air melalui permukaan tanah dinilai tidak
efektif, terutama pada tanah dengan tekstur berpasir. Air tanah akan tertahan
dan terlindung di bawah tanah dengan tekstur berpasir tersebut. Sehingga perlu
sebuah alat yang dapat menarik air dari bawah permukaan ke atas permukaan agar
tersedia air bagi tanaman. Berdasarkan kondisi itu, Subowo dari Balai
Penelitian Tanah merancang teknologi yang disebut tarikan matrik tanah liat.
Bentuk alat ini
sangat sederhana, yaitu plumpung yang terdiri dari silinder dengan
lubang-lubang vertikal maupun miring. Teknologi tarikan matrik tanah liat dapat
mengatasi kendala kekurangan air bagi tanaman pada lahan dengan tekstur
berpasir.
3. Instalasi
Pengolah Limbah untuk Biogas, Pupuk Cair, dan Pakan Ternak
Instalasi ini
dapat mengolah limbah ternak yang terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat,
seperti biogas, pupuk organik cair, dan bahan pakan ternak. Selain itu, dengan
menggunakan instalasi ini limbah ternak bisa terkelola dengan baik. Apabila
limbah ternak tidak dikelola dengan tepat, maka akan menimbulkan pencemaran
lingkungan yang serius.
Perancang
instalasi pengolah limbah untuk biogas, pupuk cair, dan pakan ternak adalah
Suprio Guntoro dan dan 7 orang lainnya dari Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Bali.
4. Alat Irigasi
Tipe Sprinkler Berjalan untuk Rumah Kaca
Alat
berkonstruksi kokoh ini dirancang sesuai kebutuhan sistem irigasi di rumah
kaca. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan alat ini pun dapat digunakan pada
areal terbuka. Salah satu fungsinya, yaitu dapat bergerak maju-mundur untuk
memberikan air dengan ukuran partikel, waktu, dan jumlah sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
Alat irigasi
tipe sprinkler berjalan untuk rumah kaca dirancang oleh Teguh Wikan Widodo
bersama 4 orang lainnya dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.
Keunggulan alat irigasi tipe sprinkler berjalan tersebut adalah sifatnya yang
fleksibel karena dapat diatur tinggi-rendahnya sehingga bisa disesuaikan dengan
tinggi tanaman. Sehingga aplikasi air untuk irigasi lebih efisien.
5. Perangkat
Uji Cepat Tanah Kering (PUTK)
Alat pengukur
serta cairan formula kimia untuk menentukan status hara, P, K, bahan organik,
pH, dan kebutuhan kapur pada lahan kering merupakan bagian dari perangkat uji
cepat tanah kering (PUTK). Teknologi ini memungkinkan penyuluh lapangan atau
kelompok tani untuk menganalisis unsur-unsur yang terdapat pada lahan kering.
Sehingga berdasarkan analisis tersebut, mereka dapat membuat rekomendasi
pemupukan untuk padi gogo, jagung, dan kedelai pada tanah kering.
Alat yang
dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanah ini dikemas dengan praktis, mudah
dibawa, dan dapat diisi ulang
0 Response to "Ini Dia 5 Inovasi Teknologi Pertanian Buatan Anak Bangsa"
Post a Comment